Image4
Image7
Image3
Image6
Image11
Image12
Image9
Image14
Image16
Image15
Image10

Gerakan Cegah Stunting Terintegrasi CKG Sekolah/Madrasah Kabupaten Purworejo Tahun 2025 Resmi Digalakkan

PURWOREJO - Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Kesehatan Daerah mulai melaksanakan Gerakan Cegah Stunting Terintegrasi Cek Kesehatan Gratis (CKG) Tingkat Sekolah/Madrasah di Kabupaten Purworejo Tahun 2025. Berkolaborasi dengan Kemenag, Dinkesda mengawali kegiatan tersebut di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo, Rabu (13/8/2025).

Dalam pelaksanaannya CKG berfokus pada upaya promotif dan preventif. Edukasi diberikan agar masyarakat dapat memahami hasil pemeriksaan kesehatan dan memperoleh bimbingan tindak lanjut yang diperlukan dalam pengelolaan risiko penyakit yang dimiliki.

Pencanangan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah Dr H Saiful Mujab МА.

Dalam sambutannya Wabup menyampaikan pentingnya Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), terutama untuk deteksi dini terhadap berbagai masalah kesehatan fisik dan mental anak usia sekolah. Baginya diagnosis yang lebih akurat akan menentukan penanganan secara tepat dan efektif.

"Dalam upaya penanganan stunting sangat diperlukan intervensi sensitif, yaitu intervensi yang tidak berkaitan langsung. Misalnya edukasi tentang makanan bergizi untuk anak sekolah," ujarnya.

Harapannya intervensi yang sedang dilaksanakan ini dapat mempercepat penurunan stunting di tengah masyarakat Indonesia, khususnya siswa sekolah dapat dimaksimalkan. Dalam jangka panjang, tujuan untuk membentuk generasi penerus bangsa Indonesia yang sehat dan bebas stunting dapat segera tercapai.

"Kami bersama Pemerintah Kabupaten Purworejo akan terus berkomitmen dan mendorong sinergitas berbagai pihak untuk menanggulangi masalah stunting ini," imbuh Dion.

CKG di Kabupaten Purworejo dilaksanakan di sekolah dan madrasah untuk menjangkau anak usia sekolah. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk skrining kesehatan, tetapi juga untuk membangun kebiasaan hidup sehat sejak usia sekolah yaitu 7 - 17 tahun.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat siswa dalam upaya pencegahan stunting di sekolah terutama pada remaja, ditempuh melalui empat intervensi kegiatan utama, yaitu senam pagi atau aktivitas fisik bersama, sarapan bersama dengan menu gizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi. (ADV)

Gus Mus

www.liputanjawatengah.com




Previous Post Next Post
Situs liputanjawatengah.com menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs kami. Dengan mengakses situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies kami. Pelajari lebih lanjut