Purworejo – Semangat literasi digital semakin mengemuka di Kabupaten Purworejo melalui Loka Karya Literasi Digital yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Literasi Purworejo 2025. Acara yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo ini berlangsung di Aula Gedung Penunjang Perpustakaan Umum Purworejo, Rabu (13/8/2025). Peserta yang hadir berasal dari kalangan pelajar hingga para penggiat media sosial.
Kepala Dinpusip Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, membuka pemaparan dengan menyampaikan perkembangan literasi di daerahnya. Ia mengungkapkan, berdasarkan data terakhir, tingkat minat baca masyarakat Purworejo telah mencapai 61 persen. Capaian ini, menurutnya, menjadi landasan yang kuat untuk memperluas gerakan literasi ke ranah digital.
“Kami berkomitmen menyediakan ruang dan fasilitas bagi para kreator konten dan pegiat komunikasi. Ke depannya, akan dibangun Literasi Center yang difungsikan sebagai pusat pelatihan, kegiatan literasi, dan kolaborasi antar komunitas,” terang Aan.
Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menegaskan bahwa kemampuan menulis berita harus diawali dengan kebiasaan membaca. Menurutnya, membaca adalah kunci untuk menghasilkan tulisan yang berbobot, termasuk berita singkat sekalipun.
Tidak hanya itu, Dion juga memberikan pesan khusus kepada para pengelola akun media sosial dan kreator konten di Purworejo agar senantiasa memegang teguh prinsip keberimbangan (cover both sides) dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Pemerintah daerah tidak anti kritik. Kritik yang membangun justru menjadi masukan berharga demi kemajuan daerah. Loka karya ini adalah langkah penting untuk menyalakan semangat literasi digital, sekaligus memperkuat peran anak muda dan komunitas digital dalam membangun Purworejo,” tutur Dion.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran teknis, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan antara pemerintah, pelajar, dan komunitas digital. Dengan terjalinnya kerja sama yang solid, diharapkan tercipta ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Program Purworejo Pinter Bocahe yang diinisiasi oleh pemerintah daerah menjadi salah satu payung besar dari kegiatan ini. Program tersebut mendorong peningkatan kemampuan literasi masyarakat melalui berbagai inovasi, termasuk pelibatan aktif generasi muda di dunia digital.
Festival Literasi Purworejo 2025 sendiri menampilkan beragam agenda, mulai dari pameran buku, diskusi publik, hingga pelatihan-pelatihan literasi kreatif. Loka Karya Literasi Digital kali ini menjadi sorotan karena menggabungkan konsep literasi konvensional dengan teknologi digital yang relevan bagi perkembangan zaman.
Melalui kegiatan seperti ini, Dinpusip berharap dapat memantik partisipasi lebih luas dari masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z, dalam gerakan literasi. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas kreatif diyakini akan memperkuat Purworejo sebagai daerah yang adaptif terhadap perkembangan informasi dan teknologi.
Pada akhirnya, Loka Karya Literasi Digital ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga tonggak awal untuk membangun budaya literasi yang menyatu dengan perkembangan teknologi. Dengan semangat yang terus dipupuk, Purworejo menegaskan komitmennya menjadi daerah yang pinter bocahe dan kritis warganya.
Imron
www.liputanjawatengah.com