Image5
Image1
Image4
Image7
Image3
Image6
Image11
Image12
Image9
Image14
Image16
Image15
Image10

Dita Belum Kembali Pamit Belajar Ngaji


Ratna Asih (30) mencemaskan putrinya, Anindita Aulia Hafiizah (Dita) bocah umur 10 tahun, yang pamit mengaji, Senin (10/1/2022) pukul 17:30 dan hingga kini belum kembali.
Seperti biasa Dita siswi SDN Pangenjurutengah 2, rutin belajar mengaji bersama guru ngaji Siti Mukodaroh. 

Rumah Siti Mukodaroh di sekitar rumah Dita hanya berjarak 4 rumah saja.
Dita, warga Sitanjung RT 1 RW 3 Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo sampai saat ini belum ditemukan.

Lurah Pangen Jurutengah, Widodo membenarkan Dita merupakan warganya yang hilang sejak kemaren (Senin) petang.
"Saya mendapat laporan laporan dari Babinsa kalau ada warga Pangen Jurutengah hilang sejak pamit mengaji pada Senin (10/1/2022) petang. Pihaknya berusaha menyebar informasi hilangnya Dita melalui media sosial," ujar Widodo kepada awak media  di kantornya, Selasa (11/1/2022).

Bersama Pak Lurah Widodo awak media menuju kediaman Dita yang merupakan putri pasangan Ratna Asih (30) dan Joko Wibowo (31). Kami dipersilahkan memasuki rumah Pak Solihin yang masih kerabat Dita, karena ibu Dita dalam kondisi lemas, tidak bisa ditemui.

Di rumah Pak Solihin yang merupakan kerabat Dita sekaligus Kepala Lingkungan RW 03, Dusun Sitanjung Kelurahan Pangen Jurutengah sudah berkumpul Babinsa Koramil Kecamatan Purworejo, Sugiyono beserta tokoh masyarakat Kelurahan tersebut.
Sugiyono menceritakan bahwa Senin malam (10/1/2022) dirinya mendapat laporan dari masyarakat terkait hilangnya Dita. Diapun segera berkoordinasi dengan Pemerintahan Kelurahan Pangen Jurutengah.
"Saya membuat informasi kehilangan di media sosial, karena tidak tahu kontak person keluarga, maka saya mencatumkan nomer WhatsApp milik saya pribadi. Dari informasi tersebut banyak pihak yang membantu tetapi ada juga pihak yang memperkeruh," ujar Sugiyono, Selasa (11/1/2022).

Dia menambahkan ada beragam tanggapan terkait dengan informasi kehilangan yang dipostingnya. 
"Ada seseorang dari luar kota, katanya melihat dengan mata batinnya bahwa Dita berada di Gudang dekat dengan makam di Sritanjung, setelah kami cek, Dita tidak ditemukan. Saya juga mendapat info bahwa Dita ditemukan di makam Kerkop Purworejo, Dita pergi dari rumah karena dimarahi ibunya," imbuhnya.

Keterangan tersebut menurutnya tidak benar. 

"Saya tadi sudah ketemu ibunda Dita bersama petugas dari Polsek Purworejo, Dita tidak dalam masalah keluarga. Ibunya tidak memarahi Dita."

Sugiyono menambahkan saksi terakhir yang ketemu Dita adalah Fathur (13) yang merupakan warga setempat. Pada Senin (10/1/2022) pukul 18.30 wib Fathur melihat Dita di depan rumah simbahnya (didepan rumah guru ngaji Siti Mukodaroh).
Fathur sempat berbincang dengan Dita. Memang kebiasaan Dita, sebelum gilirannya belajar ngaji menunggu di rumah simbahnya.
Sehabis itu, cuaca gerimis, maka Ratna Asih mengantarkan payung untuk anaknya.
"Ternyata di rumah guru ngajinya, Dita tidak ada. Ayah Dita pun mencari ke rumah simbahnya, namun Dita tidak ditemukan," ujarnya.

Berikutnya lanjut dia, warga pun membantu mencari Dita dan tidak ketemu.

"Joko Wibowo ayah Dita dari semalam berusaha mencari Dita hingga saat ini belum kembali," terang Babinsa Kelurahan Pangen Jurutengah.

Menurut penuturan keluarga, semua teman di sekolah dan juga di lingkungan sudah ditanya keberadaannya, tetapi tidak tahu keberadaan Dita.
Terakhir Dita memakai kaos hijau, kerudung hitam serta mengenakan celana kulot warna biru.

Keluarga berharap jika ada warga yang mengetahui keberadaan Dita mohon menghubungi keluarga atau bisa ke nomer WhatsApp milik Babinsa Sugiyono 085 747 111 474.

Jajaran Polsek Purworejo dan koramil juga sudah mengerahkan anggotanya untuk mencari keberadaan gadis periang itu.


Previous Post Next Post
Situs liputanjawatengah.com menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs kami. Dengan mengakses situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies kami. Pelajari lebih lanjut