Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman, Purworejo Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan

 

Purworejo - Dalam upaya memperkuat nilai-nilai toleransi dan memperkokoh persatuan antarumat beragama serta penghayat kepercayaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purworejo menggelar Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan dengan tema “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman Menuju Purworejo yang Harmonis”, Selasa (9/7/2025).

Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh penghayat kepercayaan, organisasi keagamaan, pejabat daerah, hingga akademisi. Momentum ini menjadi wadah penting dalam memperkuat simpul-simpul kebersamaan, mendorong komunikasi lintas iman, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup berdampingan secara damai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, SH, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kerukunan di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Ia menyampaikan bahwa dialog seperti ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga merupakan ruang strategis untuk merajut kebersamaan, memperkuat semangat gotong royong, serta meningkatkan pemahaman lintas iman dan keyakinan.

"Kabupaten Purworejo senantiasa menjunjung tinggi semangat kebhinekaan dalam bingkai nilai religius dan kearifan lokal. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah 2025–2029: Purworejo Berseri - Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif," tegas Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga secara resmi meluncurkan Proyek Perubahan KAWAL PEMDA (Kajian dan Wawasan Literasi untuk Pencegahan Radikalisme dalam Kebijakan Daerah). Program ini dinilai sangat strategis dalam memperkuat literasi ideologi kebangsaan dan ketahanan sosial masyarakat melalui pendekatan kebijakan inklusif dan kolaboratif.

“Literasi yang baik akan membentuk kesadaran kolektif, memperkuat ketahanan masyarakat, dan memperkokoh identitas kebangsaan. Saya mengajak semua pihak untuk mengawal keberagaman dan menjaga ideologi Pancasila sebagai fondasi kita bersama,” tutup Yuli Hastuti sebelum meresmikan peluncuran program KAWAL PEMDA dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim.

Menguatkan semangat acara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purworejo, KH. Habib Sholeh, S.Pd.I, turut memberikan materi berjudul “Penguatan Peran FKUB dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama dan Penghayat Kepercayaan.”

Dalam paparannya, KH. Sholeh menjelaskan bahwa kerukunan umat beragama merupakan syarat utama dalam menjaga stabilitas sosial dan keberlangsungan pembangunan nasional. Oleh karena itu, FKUB berperan aktif dalam membina komunikasi, mencegah potensi konflik, serta membangun ruang kolaborasi lintas keyakinan.

Beliau menyoroti beberapa poin penting pertama Tujuan dialog antarumat beragama : Meningkatkan pemahaman, menumbuhkan rasa saling menghormati, menciptakan ruang kerja sama lintas iman, serta mencegah konflik berbasis intoleransi.

Kedua Makna toleransi : Memberi kebebasan kepada siapa pun untuk memeluk agama sesuai keyakinan, serta kesediaan hidup berdampingan secara damai dengan yang berbeda keyakinan.

Ketiga Tantangan toleransi di era modern : Hoaks, ujaran kebencian berbasis agama, polarisasi sosial-politik, hingga minimnya dialog antaragama masih menjadi persoalan nyata yang perlu diantisipasi bersama.

“Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghargai antarumat beragama. Sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib menerapkan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” tegas KH. Sholeh.

Ia juga menekankan prinsip-prinsip toleransi seperti menjunjung perbedaan, menghindari ujaran kebencian, mendahulukan dialog, serta menjaga simbol dan tempat ibadah sebagai ruang sakral yang harus dihormati bersama.

Pada akhir sesi, FKUB Kabupaten Purworejo menyatakan dukungan penuh terhadap Proyek KAWAL PEMDA yang diinisiasi Pemerintah Daerah. Para tokoh agama dan penghayat kepercayaan menyatakan komitmennya untuk terus mengawal keberagaman sebagai kekuatan sosial yang menyatukan.

“Harapan kami, ke depan Purworejo semakin guyub, rukun, dan sejahtera, serta selalu mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucap KH. Sholeh mewakili seluruh unsur FKUB.

Acara ditutup dengan semangat kebersamaan yang tinggi, mempertegas bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan sosial yang harus dijaga dan dirawat bersama demi mewujudkan Purworejo yang harmonis, bersatu, dan sejahtera. (HR)

Editor

Mustakim

www.liputanjawatengah.com

Previous Post Next Post
Situs liputanjawatengah.com menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs kami. Dengan mengakses situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies kami. Pelajari lebih lanjut